Pandes - Sebanyak 40 ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 13 mendatangi Posyandu Melati pada Senin, 21 Juli 2025, untuk mengikuti kegiatan Demo Pembuatan Selai Melon Khas Pandes dan Festival Kreasi Buah Melon. Kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 123 ini berlangsung mulai pukul 15.30 hingga selesai.
Program Inovatif Mahasiswa KKN UNS
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN UNS Kelompok 123 dalam upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kewirausahaan dan pelestarian kuliner lokal. Dengan mengusung tema pengembangan produk olahan buah melon, para mahasiswa berusaha memperkenalkan potensi ekonomi dari buah yang melimpah di daerah Pandes. Kegiatan ini juga sebagai perwujudan dalam mendukung komitmen global yaitu SDGs poin “No Poverty” dan poin “Zero Hunger”.
Para mahasiswa telah mempersiapkan kegiatan ini dengan matang, mulai dari riset resep selai melon tradisional khas Pandes, penyiapan peralatan demo, hingga materi edukasi tentang teknik pengolahan buah yang higienis dan berkualitas.
Demonstrasi Pembuatan Selai Melon dan Festival Kreasi Buah Melon Meriah
Meskipun kegiatan dimulai sore hari, antusiasme 40 ibu-ibu PKK RW 13 sangat tinggi. Posyandu Melati yang menjadi lokasi kegiatan terlihat ramai dan penuh semangat
Dalam sesi demonstrasi, para mahasiswa KKN membimbing peserta step by step dalam pembuatan selai melon. Dimulai dari teknik memilih buah melon yang matang sempurna, cara mencuci dan memotong yang higienis, hingga proses memasak dengan takaran yang tepat untuk menghasilkan tekstur selai yang pas.
Selain demo pembuatan selai, acara semakin meriah dengan adanya festival kreasi buah melon yang diikuti dengan penuh semangat oleh para peserta. Lomba ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan keterampilan ibu-ibu dalam food art atau seni menghias makanan.
Para peserta berlomba menciptakan berbagai bentuk hiasan dari buah melon, mulai dari bentuk kelinci, beruang, bunga mawar, pola ukiran geometris, hingga bentuk-bentuk dekoratif lainnya. Kreativitas yang ditunjukkan sangat beragam dan memukau.
"Ini pengalaman baru bagi kami. Ternyata buah melon tidak hanya enak dimakan, tapi juga bisa dijadikan hiasan yang cantik untuk berbagai acara," ungkap salah satu peserta lomba.
Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat
Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi yang baik antara dunia akademisi dengan masyarakat. Para mahasiswa KKN UNS Kelompok 123 tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga belajar langsung dari pengalaman dan kearifan lokal masyarakat Pandes.
"Program KKN seperti ini sangat bermanfaat. Mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus, sementara masyarakat mendapat pengetahuan baru yang praktis dan aplikatif," kata Ketua Tim Penggerak PKK.
Kegiatan yang berlangsung sukses ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Pengetahuan tentang pembuatan selai melon dapat menjadi modal awal untuk mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) di bidang makanan olahan. Sementara itu, keterampilan menghias buah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari dekorasi acara keluarga, hajatan, hingga peluang usaha jasa katering dan dekorasi.
Para mahasiswa KKN juga berkomitmen untuk terus mendampingi ibu-ibu PKK RW 13 dalam mengembangkan usaha berbasis olahan melon ini, termasuk membantu dalam hal pemasaran dan pengemasan produk.
"Terima kasih kepada mahasiswa KKN UNS Kelompok 123 yang telah membawa program yang sangat bermanfaat ini. Semoga kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut," ucap Ketua PKK RW 13 dalam penutupnya.
Kegiatan demo pembuatan selai melon khas Pandes dan lomba menghias buah melon ini menjadi bukti bahwa program KKN dapat memberikan kontribusi nyata bagi pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis kearifan tradisional. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program KKN UNS Kelompok 123 dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan produk olahan buah lokal dan peningkatan keterampilan ibu-ibu PKK RW 13.