Klaten, 2 Agustus 2025 – Kelompok 123 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar kegiatan Penyuluhan Pertanian di GOR Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Acara ini menghadirkan narasumber Ibu Komariah, STP., M.Sc., Ph.D., dosen Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS yang membidangi ilmu klimatologi.
Kegiatan ini mengangkat tema “Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Pertanian dan Teknik Pengolahan Tanah Jenuh yang Tepat.” Hal ini sejalan dengan SDGs poin ke-13 yaitu Climate Action. Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Heru Purnomo, S.Tp selaku Kepala Desa Pandes beserta jajarannya, seluruh anggota Tim KKN 123 UNS, serta para anggota kelompok tani setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pandes menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal bagi para petani untuk menghadapi tantangan iklim yang semakin tidak menentu.
Ibu Komariah menjelaskan bahwa perubahan iklim telah berdampak signifikan pada sektor pertanian, khususnya pada tanaman padi. Peningkatan suhu ekstrem dapat menurunkan produktivitas, bahkan menyebabkan kegagalan pembungaan pada varietas tertentu. Pada suhu 35 derajat celcius dapat menyebabkan banyak gabah hampa., sedangkan pada suhu 40 derajat, varietas tertentu seperti IR64 dapat mengalami kematian.
Selain membahas dampak iklim, narasumber juga menekankan pentingnya pengelolaan tanah jenuh secara tepat. Tanah jenuh memiliki manfaat dalam menyediakan air yang cukup, menekan gulma, dan mengendalikan beberapa hama. Namun jika dibiarkan terlalu lama, tanah jenuh bisa memicu keracunan besi, penyakit akar, hingga menurunkan efisiensi pupuk nitrogen.
Sebagai solusi, Ibu Komariah merekomendasikan penerapan irigasi berselang atau hemat air. Teknik ini terbukti mampu menjaga kualitas tanah, mengurangi risiko keracunan besi, meningkatkan hasil panen, serta menekan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, beliau juga menekankan perlunya pertanian organik dan pemupukan tepat guna sebagai langkah menjaga kesehatan tanah. “Tanah itu makhluk hidup. Kalau kita rawat dengan baik, bukan hanya hasil pertanian meningkat, tapi juga bisa diwariskan sehat untuk anak cucu kita,” ujarnya menutup sesi materi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, yang diikuti antusias oleh para petani. Setelah itu dilakukan dokumentasi dan penyerahan sertifikat kepada narasumber, serta sosialisasi singkat mengenai BPJS Ketenagakerjaan untuk petani dari Tim KKN UNS.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan petani Desa Pandes semakin siap menghadapi perubahan iklim, serta mampu menerapkan teknik pengelolaan tanah yang lebih bijak demi keberlanjutan pertanian.